Gereja adalah tubuh Kristus yang seutuhnya. Di mana Kristus sebagai kepalanya yang selalu memperhatikan, sekaligus menuntut gereja agar hidup dan berkarya sesuai ketetapan-Nya. Ya, itulah idealnya gereja. Tapi sayang, realita tak selalu menampakkan gambar serupa. Tidak jarang gambar yang mengemuka justru tak sedap dipandang mata dunia. Gambaran gereja yang kerap merasa terlalu tinggi untuk menjejakkan kaki di bumi. Gambar gereja yang seringkali berteduh di puncak ketinggian menara gading. Atau gereja yang hanyut dalam kesejukan ruang nyaman diri. Ya, tak dapat dipungkiri, itulah kondisi Gereja dewasa ini yang kian hari makin terdegradasi.
Untuk itulah buku ini ada. Hadir ke hadapan Anda untuk mengingatkan kembali tentang panggilan sebagai gereja sejati. Tidak sekadar gereja yang mau turun ke “bumi,” tapi juga gereja yang lantang menyuarakan kebenaran sejati. Gereja yang tak terperangkap dalam jebakan denominasi, atau syahwat membangun mercusuar tertinggi, demi romantika bagi nama dan pribadi. “Gereja yang Membumi,” datang untuk menyuguhkan sarana, atawa alat untuk bercermin dan instrospeksi, dalam bahasan yang menginspirasi:
Buku ini niscaya dapat membantu kita untuk kembali membuka selaput yang membatasi relasi antar pribadi gerejawi. Membukakan mata dan nurani, untuk memiliki kesadaran sebagai satu tubuh, yaitu tubuh Kristus, demi mewujudkan harapan bersama.
Judul Buku : Gereja yang Membumi
Penulis : Pdt. Bigman Sirait
Penerbit : Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA)
Cetakan : 1
Tahun : 2016